Jalan Teater lahir dari kecintaan kami terhadap dunia seni teater. Apresiasi dan antusiasme yang tinggi terhadap dunia teater membuat kami senantiasa ingin memahami sedalam-dalamnya makna di balik seni teater. Sebab, kami memandang teater bukan sekadar sebuah seni pertunjukan. Namun, ia adalah ilmu pengatahuan sekaligus sarana untuk berekspresi.
Sebagai ilmu pengetahuan, kami sadar bahwa seni teater terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan itu membuat kami terpacu untuk selalu melakukan riset dan aktualisasi mengenai setiap wacana yang muncul dalam khazanah teater, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sebagai sarana untuk berekspresi, seni teater tentu saja memberikan keleluasan bagi kami untuk memantulkan gejala-gejala, fenomena-fenomena, dan nilai-nilai dalam kehidupan. Secara teater, selain memantulkan kembali kehidupan, kami juga berupaya untuk memberikan sentuhan intelektual dan artistik pada setiap pementasan.
Nama Jalan Teater sendiri kami pilih mengacu kepada Musashi, seorang tokoh samurai dalam novel karya Eiji Yoshikawa. Musashi menempuh jalan samurai, bukan sekadar untuk menjadi seseorang yang cuma memahami bagaimana cara menggunakan samurai. Akan tetapi, setiap jurus samurai yang ia pelajari selama (seiring) kehidupannya juga mengajarkan ia kebijaksanaan.
Begitu pula kami berharap dapat menempuh jalan panjang teater, mereguk sebanyak-banyaknya ilmu teater sehingga mampu mengaplikasikannya dalam pementasan dengan segala kebijaksanaan. Kebijaksanaan dalam hal ini bermakna bukan menggurui, melainkan kebijaksanaan memandang kehidupan sebagai sumber inspirasi yang sangat kaya untuk diintrepretasi. Maka, penciptaan seni teater bagi kami merupakan bagian dari membaca, menyingkap dan menyikapi kehidupan dunia yang semakin cepat berubah ini.
Tim Jalan Teater
Yopi Setia Umbara (Penyair)
Lahir di Bandung, 30 Maret 1984. Alumni Program Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.
Beberapa puisinya dapat dibaca dalam buku antologi puisi bersama Herbarium (2007), 142 Penyair Menuju Bulan (2007), Nyanyian Para Kelana (2007), Puisi-puisi Kontemporer Indonesia Berbahasa Cina (2008), Tanah Pilih, Bunga Rampai Temu Sastrawan Indonesia I, Jambi (2008), Tangga Menuju Langit, Kumpulan Puisi Sastrawan Mitra Praja Utama (2008), Di Atas Viaduct: Bandung Dalam Puisi Indonesia (2009), Pasir Lada Pasir Kuarsa, Antologi Temu Sastrawan Indonesia II, Pangkalpinang (2009), Rumpun Kita, Antologi Puisi Khas Sempena Pertemuan Penyair Nusantara III, Kuala Lumpur (2009), Berjalan Ke Utara (2009), Percakapan Lingua Franca, Antologi Temu Sastrawan Indonesia III (2010), Akulah Musi (2011), Beternak Penyair (2011), Di Kamar Mandi "Antologi Puisi 62 Penyair Jawa Barat Terkini" (2012).
Sajak dan esainya pernah dimuat di Horison, Pikiran Rakyat, Republika, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Lampung Pos, Radar Bandung, Radar Banten, Bangka Pos, Jurnal Sundih Denpasar, Jurnal Nasional, Kompas Jabar, Majalah eSastera.net (Malaysia).
Pernah diundang untuk membacakan puisi di berbagai kegiatan sastra, di antaranya: Temu Sastrawan Indonesia I Jambi (2008); Temu Sastrawan Indonesia II Pangkalpinang (2009); Temu Sastrawan Indonesia III Tanjungpinang (2010); Pertemuan Penyair Nusantara II Kualalumpur, Malaysia (2009); Malam Puisi Pena, Kualalumpur, Malaysia (2010), Pertemuan Penyair Nusantara III Brunei Darussalam (2010); Pertemuan Penyair Nusantara IV Palembang (2011).
Selain cukup aktif dalam kegiatan sastra di Indonesia, pernah terlibat juga dalam beberapa pementasan teater bersama Teater Tarian Mahesa Bandung, seperti Jeblog, sebagai aktor (2008); Srintil, sebagai pemimpin produksi (2009); dan Ketika Laut Surut, sebagai penulis naskah (2011). Terakhir mendirikan Jalan Teater bersama Sahlan Bahuy dan M. Aditya, kini berperan sebagai penasehat literatur.
Ketika mahasiswa pernah mengelola buletin Literat (buletin Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UPI), Jurnal Deras (jurnal Unit Kegiatan Mahasiswa Arena Studi Apresiasi Sastra UPI), dan jurnalzine Rajakadal.
Lahir di Cianjur, Jawa Barat, 12 Agustus 1985. Lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Skripsi yang dibuatnya berkaitan dengan teater, yaitu mengkaji salah satu naskah drama Indonesia dengan analisis semiotik. Dunia teater digelutinya sejak tahun 2005 di Teater Lakon UPI.
Tahun 2009, ia terpilih sebagai sutradara Teater Lakon dalam Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-4 di Jakarta, Indonesia, dan meraih sutradara terbaik. Aktif memberikan workshop teater di sekolah dan kampus di Jawa Barat. Ia juga aktif menulis artikel teater dan dimuat di media massa cetak maupun elektronik. Menulis naskah drama berjudul “Etalase Tubuh”. Beberapa kali mengikuti workshop teater tingkat lokal maupun nasional.
Sebelum menjadi sutradara, beberapa kali terlibat produksi teater sebagai aktor dalam naskah, diantaranya: Kereta Kencana (Eugeune Ionesco), Maunya Macam-macam (Moliere), Maaf Maaf Maaf (N.Riantiarno), Orkes Madun 2 atawa Umang-umang (Arifin C.Noer), Electronik City (Falk Richter), Unter Eis (Falk Richter), Ladang Perminus (Ramadhan KH), Sandekala (Godi Suwarna), Hamster Makan Bulan dan Sikat Sikut Sakit (Yusef Muldiyana), dll.
Karya-karya yang disutradarai, antara lain: 88,08 FM (Ridwan Saidi), Sadrah (Nunu Nazaruddin), Kiamat atawa Dunia Sebentar Lagi Akan Hancur (Jura Soyfer), Satru (Nunu Nazaruddin), Tukang Cuci (Mardi Luhung), dan Nagri Katumbiri (Nunu Nazaruddin). Menyutradari monolog berjudul “Trik” karya Putu Wijaya dan meraih sutradara terbaik dalam Festival Monolog Mahasiswa Nasional ke-2 di Samarinda, Indonesia.
Mohammad Aditya (Aktor)
Aktif berkegiatan di teater sejak bergabung
dengan teater Lakon UPI pada tahun 2007. Selain berteater di kampus, pun
berteater di komunitas teater professional, Mainteater dan Teater Tarian
Mahesa. Dan kegiatannya sekarang bersama Jalan Teater
sejak 2011 dan beberapa kali menggelar produksi di beberapa kota di pulau jawa.
Zulfa Nasrulloh
Lahir di Bandung, 22 Januari 1993. Menyelesaikan kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI. Pernah bergiat di ASAS (Arena Studi Apresiasi Sastra). Kini aktif terlibat dalam penciptaan seni pertunjukan bersama Jalan Teater. Menulis prosa, puisi, drama dan kritik. Karya puisi, cerpen, esai, dan drawing-nya dimuat di pelbagai media (Pikiran Rakyat, Inilah Koran, Jurnal Deras, Jurnal, Raja Kadal, Isola Pos, Bulletin Literat, Redzine, Buruan.co, Mediateater.com, Isola.com, dll). Dapat dihubungi melalui @zulfawikarya dan zulfanasr@gmail.com

Setelah menyelesaikan studi, menjadi Aktor dan
Produser kini menjadi pilihan karirnya. Berikut ini beberapa pengalaman teater
dan filmnya selama 5 tahun terakhir:
TEATER
·
“Petualangan Ken Arok”, karya Zulfa Nasrullah, produksi Mainteater,
2015. Aktor
·
“Konspirasi”, karya: Zulfa Nasrullah dan Robby Aji, Mainteater, 2014.
Aktor
· “Jelajah Topeng”, karya: Mohammad Aditya & Agnes Christina, Teater
Lakon, 2013. Aktor, Sutradara, Penulis.
·
“Reformasi”, karya: Gusjur Mahesa, Teater Tarian Mahesa, 2013/2014.
Aktor
·
“The Returning (Tilbakekomstene)”, karya: Fredrik Bratberg, Jalan
Teater, 2013. Aktor
·
Monolog “Trik”, karya: Putu Wijaya, Jalan Teater, 2013/2012/2011. Aktor
·
Monolog “Tukang Cuci”, karya: Mardi Luhung, Mainteater, 2011. Aktor
·
“Kisah Cinta DLL”, karya: Arifin C Noer, Teater Lakon, 2011. Sutradara
SHORT FILM
·
Strange Life, Satu
Layar, 2015, Produser.
·
Behind the Scene. Satu
Layar, 2014, Produser dan Aktor.
·
Sudut Pandang, Satu
Layar, 2014, Astrada 1 dan Aktor.
·
Brunch Time Story, CC
Fikom Unpad, 2014, Aktor.
·
Senyum Atikah, Sanggar
Sinema Story Lab, 2013, Aktor.
·
Rayuan Pulau Kelapa,
Sanggar Sinema Story Lab, 2013. Astrada 1 dan casting director.
·
Loper, Seloucine, 2013.
Astrada 2 dan casting director.
·
MLM, Sanggar Sinema
Story Lab, 2012, Aktor.
FEATURE
·
Cakra Buana, 2014. Sebagai
asisten Produser, casting director dan location.
·
Urbanis Apartmentus, 2014, LA INDIE MOVIE. Aktor
·
Dari Balik Kabut, 2013,
Aktor.
·
Sang Kyai, 2012, Rapi
films, Aktor
·
Amphibious 3D, 2010,
Komodo Films, Aktor.
Mobile phone: 085223330026,
087826361996
Email : Aditya.Lakons@gmail.com
Fb : Aditya Lakon
Twitter :
@Aditya_Mohammad
Zulfa Nasrulloh
Lahir di Bandung, 22 Januari 1993. Menyelesaikan kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI. Pernah bergiat di ASAS (Arena Studi Apresiasi Sastra). Kini aktif terlibat dalam penciptaan seni pertunjukan bersama Jalan Teater. Menulis prosa, puisi, drama dan kritik. Karya puisi, cerpen, esai, dan drawing-nya dimuat di pelbagai media (Pikiran Rakyat, Inilah Koran, Jurnal Deras, Jurnal, Raja Kadal, Isola Pos, Bulletin Literat, Redzine, Buruan.co, Mediateater.com, Isola.com, dll). Dapat dihubungi melalui @zulfawikarya dan zulfanasr@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar